mesothelioma lawyer boston,blog mesothelioma attorneys,arkansas mesothelioma attorney,best mesothelioma lawyers,mesothelioma lawyer massachusetts,mesothelioma attorney tennessee,asbestos cancer lawyers

Kurikulum 2013: Model Pembelajaran Berbasis Penemuan (Discovery Learning)

Posted by Gya Edu Sunday, June 19, 2016 0 comments

Kurikulum 2013: Model Pembelajaran Berbasis Penemuan (Discovery Learning)



Model Pembelajaran Discovery Learning mengacu kepada teori belajar yang didefinisikan sebagai proses pembelajaran yang siswa untuk mengorganisasi dan membangun konsep berdasar penemuannya sendiri.
Dalam penerapan model pembelajaran Discovery Learning guru berperan sebagai pembimbing dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar secara aktif, sebagaimana pendapat guru harus dapat membimbing dari mengarahkan kegiatan belajar siswa sesuai dengan tujuan. dengan kondisi seperti ini diharapkan proses kegiatan belajar mengajar yang berpusat pada guru (teacher oriented) berubah menjadi berpusat pada siswa (student oriented).

Tujuan Model Pembelajaran Berbasis Penemuan (Discovery Learning)

  • Membantu siswa untuk memperbaiki dan meningkatkan keterampilan-keterampilan dan proses-proses kognitif. Usaha penemuan merupakan kunci dalam proses ini.
  • Pengetahuan yang diperoleh melalui metode ini sangat pribadi dan ampuh karena menguatkan pengertian, ingatan dan transfer.
  • Menimbulkan rasa senang pada siswa, karena tumbuhnya rasa menyelidiki dan berhasil.
  • Model pembelajaran ini memungkinkan siswa berkembang dengan cepat dan sesuai dengan kecepatannya sendiri.
  • Menyebabkan siswa mengarahkan kegiatan belajarnya sendiri dengan melibatkan akalnya dan motivasi sendiri.
  • Model pembelajaran discovery learning ini dapat membantu siswa memperkuat konsep dirinya, karena memperoleh kepercayaan bekerja sama dengan yang lainnya.
  • Berpusat pada siswa dan guru berperan sama-sama aktif mengeluarkan gagasan-gagasan. Bahkan gurupun dapat bertindak sebagai siswa, dan sebagai peneliti di dalam situasi diskusi.
  • Membantu siswa menghilangkan skeptisme (keragu-raguan) karena mengarah pada kebenaran yang original dan tertentu atau pasti.
  • Siswa akan mengerti konsep dasar dan ide-ide lebih baik.
  • membantu dan mengembangkan ingatan dan transfer kepada situasi proses belajar yang baru.
  • Mendorong siswa berpikir dan bekerja atas inisiatif sendiri.
  • Mendorong siswa berpikir intuisi dan merumuskan hipotesis sendiri.
  • Memberikan keputusan yang bersifat intrisik: situasi proses belajar menjadi lebih teransang;
  • Proses belajar meliputi sesama aspeknya siswa menuju pada pembentukan manusia seutuhnya.
  • Meningkatkan tingkat penghargaan pada siswa.
  • Dapat mengembangkan bakat dan kecakapan individu.

Sintaks Model Pembelajaran Berbasis Penemuan (Discovery Learning)

Fase 1

Pemberian rangsangan (menyediakan fakta awal untuk diamati peserta didik).
Contohnya: guru menyajikan beberapa contoh dan bukan contoh dari suatu konsep, sehingga peserta didik merasa tertarik untuk bertanya lebih jauh. 

Fase 2

Identifikasi masalah (mengklasifikasikan fakta yang diusulkan peserta didik)
Contohnya: guru mendorong peserta didik untuk menanyakan fakta tambahan dan guru meresponnya dengan mengatakan "contoh" atau "bukan contoh", sehingga peserta didik memperoleh lebih banyak contoh dan bukan contoh. 

Fase 3

Menghasilkan dugaan tentang maksud dari fakta yang diberikan
Contohnya: guru mengajak peserta didik untuk merumuskan dugaan mereka tentang konsep yang disiswai dari contoh-contohnya tersebut 

Fase 4

Pengumpulan data
Contohnya: guru membimbing peserta didik dalam mengumpulkan informasi terhadap masalah yang disiswai melalui berbagai cara: membaca sumber, diskusi, dan sebagainya.

Fase 5

Pembuktian (menganalisis fakta dengan mencari polanya)
Contohnya: guru menata contoh-contohnya saja, dan mengajak peserta didik untuk menemukan kesamaan dari contoh-contoh tersebut. 

Fase 6

Memfasilitasi peserta didik untuk berbagi hasil penalaran (dugaannya)
Contohnya: guru mengajak kelompok-kelompok untuk berbagi dugaannya dan mendiskusikan, sehingga diperoleh digaan bersama. 

Fase 7

Mendorong peserta didik untuk menyimpulkan
Contohnya: guru memberikan penegasan tentang maksud dari konsep tersebut. 

Fase 8

Membantu peserta didik untuk lebih mantab dalam memahami pemahamannya
Contohnya: guru memberikan latihan-latihan untuk memantapkan pemahaman peserta didik. 
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Kurikulum 2013: Model Pembelajaran Berbasis Penemuan (Discovery Learning)
Ditulis oleh Gya Edu
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke https://i-pendidikannasional.blogspot.com/2016/06/kurikulum-2013-model-pembelajaran.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.

0 comments:

Post a Comment

credit for cara membuat email - Copyright of Informasi Pendidikan Nasional.