mesothelioma lawyer boston,blog mesothelioma attorneys,arkansas mesothelioma attorney,best mesothelioma lawyers,mesothelioma lawyer massachusetts,mesothelioma attorney tennessee,asbestos cancer lawyers

Kurikulum 2013: Mengapa Pembelajaran Bahasa Indonesia Berbasis Teks?

Posted by Gya Edu Sunday, February 28, 2016 0 comments
Mengapa Pembelajaran Bahasa Indonesia Berbasis Teks?

Dalam Kurikulum 2013, bahasa Indonesia tidak hanya difungsikan sebagai alat komunikasi, tetapi juga sebagai sarana berpikir. Bahasa adalah sarana untuk mengekspresikan gagasan dan sebuah gagasan yang utuh biasanya direalisasikan dalam bentuk teks. Teks dimaknai sebagai ujaran atau tulisan yang bermakna, yang memuat gagasan yang utuh. Berdasarkan asumsi tersebut, maka fungsi pembelajaran bahasa adalah mengembangkan kemampuan memahami dan menciptakan teks karena komunikasi terjadi dalam teks atau pada tataran teks. Pembelajaran berbasis teksinilah yang digunakan sebagai dasar pengembangan kompetensi dasar mata pelajaran bahasa Indonesia ranah pengetahuan dan keterampilan dalam Kurikulum 2013.

Kemampuan memahami dan menciptakan teks ini dilandasi oleh fakta bahwa kita hidup di dunia kata-kata. Ketika kita menyimak atau membaca, itu artinya kita menginterpretasikan makna yang ada dalam teks. Ketika kata-kata itu dirangkai menjadi satu kesatuan untuk mengomunikasikan makna tertentu, itu artinya kita telah menciptakan teks. Demikian juga ketika kita berbicara atau menulis untuk mengomunikasikan pesan tertentu, itu artinya kita telah menciptakan teks.

Menciptakan atau menyusun teks untuk tujuan tertentu, berarti kita melakukan pemilihan bentuk dan struktur teks yang akan kita gunakan agar pesan tersampaikan secara tepat. Pemilihan bentuk atau struktur teks oleh penutur untuk mencapai suatu tujuan dalam suatu kegiatan sosial komunikatif ditentukan oleh konteks situasi yang dihadapi.

Suatu tindakan komunikasi yang dilakukan untuk mencapai suatu tujuan tertentu diwujudkan dalam bentuk konkret berupa teks. Untuk satu tujuan yang sama, biasanya tidak digunakan satu teks yang persis sama selamanya, tetapi bervariasi dalam hal isi maupun bentuk bahasa yang digunakan. Meskipun sama, kemiripan antara teks-teks tersebut dapat dengan mudah diidentifikasi, bahkan oleh orang awam yang tidak memiliki pengetahuan tentang ilmu bahasa atau ilmu komunikasi. Beberapa teks yang memiliki kemiripan dalam tindakan yang dilakukan itulah biasanya dikelompokkan dalam suatu genre yang sama. Dengan kata lain, perumusan kompetensi dasar mata pelajaran bahasa Indonesia ranah kognitif dan psikomotor dalam Kurikulum 2013 adalah berbasis teks.


So guys, demikian seputar Kurikulum 2013 yang sebentar lagi akan lebih melebarkan sayapnya ke sekolah-sekolah sasaran. Semangat :D

Baca Selengkapnya ....

Metode Mengajar: Duta Besar

Posted by Gya Edu Saturday, February 27, 2016 0 comments

Metode Mengajar: Duta Besar

Metode ini bertujuan melatih:
·        Kemampuan berpikir siswa
·        Kecerdasan emosional siswa
·        Kemandirian
·        Saling ketergantungan
Aspek yang ada pada metode ini, antaralain: kerja individu, kerja kelompok, bergerak, keterampilan berbicara, mendengarkan, membaca, menulis, melihat, dan memilih.


Metode ini sangat cocok di aplikasikan untuk mata pelajaran:
·        SBDP, PJOK, dimana siswa harus mempelajari teknik dan proses yang tepat.
·        Sains, untuk memperkenalkan prosedur sebuah percobaan yang nanti harus dilakukan oleh tiap orang di lab.
·        Aturan dan prosedur dalam Matematika.

Secara garis besar, langkah-langkah metode mengajar Duta Besar adalah sebagai berikut.
1. Siswa bekerja dalam kelompok berempat. Di tiap kelompok, satu siswa dicalonkan sebagai duta besar.
2. Para duta besar meninggalkan ruang kelas bersama-sama untuk menyaksikan pertunjukan di tempat lain. Ini bisa dilakukan di aula oleh seorang rekan yang bersedia. Atau kelompok ini dapat diawasi oleh pustakawan di pusat sumber belajar dan menyaksikan presentasi power point atau video tentang teknik atau pelajaran yang didemontrasikan.
3. Sementara itu, siswa lainnya terus berkutat dengan teori yang terkait dengan teori di kelas yang diajar oleh guru.
4. Ketika sedang menonton demontrasi, para duta besar diharapkan membuat catatan, sehingga mereka dapat mengulang dan menjelaskan demo tersebut ke kelompok mereka. Mereka mungkin perlu melihat demo tersebut lebih dari sekali.
5. Para duta besar kembali ke ruang kelas, sebaiknya saat kerja teori telah selesai. Duta besar bertugas mengajarkan demontrasi atau praktek ke kelompoknya masing-masing, menjelaskan, dan jika perlu mengulang langkah-langkahnya.
6. Siswa yang diajarkan teori membalas dengan mengajarkan teori yang baru saja mereka terima kepada duta besar mereka.
7. Pembelajaran setiap siswa kemudian dicek oleh guru. Pengecekan ini dapat dilaksanakan melalui tes formal, atau dengan “Spotlight”, atau oleh guru yang secara spontan menunjuk individu untuk menjelaskan atau mempertontonkan teknik tersebut.

Improvisasi
·        Selain demontrasi praktis, pengajaran apa pun dapat dipakai. Di dalam video guru dapat memberikan informasi atau menjelaskan sebuah konsep atau menunjukkan sesuatu “di lapangan” yang difilmkan di lokasi. Video ini tidak harus sesuatu yang praktis.
·        Selain menonton guru atau video, para duta besar dapat melakukan riset menggunakan internet, kemudian kembali dan menyampaikan hasilnya.
·        Selain menggunakan video guru juga dapat menyuruh siswa di kelas yang lebih tinggi atau yang sudah sangat menguasai praktek atau demintrasi tersebut.
·        Buatlah kelompok beranggotakan tiga orang agar setiap siswa terlibat.


Demikian informasi yang dapat admin bagikan pada kesempatan kali ini, semoga bermanfaat :D

Baca Selengkapnya ....
credit for cara membuat email - Copyright of Informasi Pendidikan Nasional.