mesothelioma lawyer boston,blog mesothelioma attorneys,arkansas mesothelioma attorney,best mesothelioma lawyers,mesothelioma lawyer massachusetts,mesothelioma attorney tennessee,asbestos cancer lawyers

Panduan Membuat Laporan Hasil Pelatihan Diklat Fungsional guru dan Angka kreditnya

Posted by Gya Edu Wednesday, June 29, 2016 0 comments

Panduan Membuat Laporan Hasil Pelatihan Diklat Fungsional guru dan Angka kreditnya



Bagaimana membuat laporan hasil pelatihan diklat fungsional guru. Sudah kita ketahui, laporan hasil pelatihan diklat fungsional guru merupakan salah satu dari 3 syarat agar diklat fungsional kita dapat dinilai angka kreditnya. Oke guys, langsung saja simak penjelasannya di bawah ini.
Laporan hasil pelatihan diklat fungsional guru terbagi 3 bagian.
1. Bagian Awal
Bagian awal Memuat judul diklat yang diikuti, keterangan tentang kapan waktu pelaksanaan diklat, di mana kegiatan diklat diselenggarakan, tujuan dari penyelenggaraan diklat, lama waktu pelaksanaan diklat,  surat penugasan,  penyelenggara/pelaksana diklat, surat persetujuan dari kepala sekolah/madrasah, serta fotokopi sertifikat atau keterangan dari pelaksana diklat.
2. Bagian Isi
Bagian isi memuat: a) Uraian rinci dari tujuan diklat/pengembangan diri yang dilakukan, b) Penjelasan isi materi yang disajikan dalam diklat/pengembangan diri serta uraian kesesuaian dengan peningkatan keprofesian guru yang bersangkutan, c) Tindak lanjut yang akan atau telah dilaksanakan oleh guru peserta diklat/pengembangan diri berdasarkan hasil dari mengikuti diklat tersebut, d) Dampak terhadap peningkatan kompetensi guru dalam peningkatan mutu KBM dan siswanya, 5) Penutup
3. Bagian Akhir

Bagian akhir berisi lampiran, berupa matrik ringkasan pelaksanaan diklat
yang disajikan sebagaimana format berikut:
lampiran laporan hasil pelatihan

angka kreditBegitu informasi yang admin dapat, semoga bermanfaat bagi pembaca sekalian.

Baca Selengkapnya ....

Panduan Penilaian Kurikulum 2013 SD Terbaru

Posted by Gya Edu Monday, June 27, 2016 0 comments

Panduan Penilaian Kurikulum 2013 SD Terbaru


panduan penilaian kurikulum 2013 SD Terbaru

PENGERTIAN, PRINSIP, DAN 
KARAKTERISTIK PENILAIAN 

Untuk memperoleh pemahaman yang sama dalam pelaksanaan penilaian hasil belajar oleh pendidik perlu dijelaskan pengertian yang terkait dengan penilaian di SD sebagai berikut.
  1. Standar Penilaian Pendidikan adalah kriteria mengenai mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik. 
  2. Pembelajaran adalah proses interaksi antarpeserta didik, antara peserta didik dengan pendidik dan sumber beljaar pada suatu lingkungan belajar. 
  3. Penilaian adalah proses yang dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik secara berkelanjutan dalam proses pembelajaran, untuk memantau kemajuan dan perbaikan hasil belajar peserta didik. 
  4. Penilaian Harian (PH) adalah kegiatan yang dilakukan secara periodik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan satu Kompetensi Dasar (KD) atau lebih. 
  5. Penilaian Tengah Semester (PTS) adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah melaksanakan  8-9 minggu kegiatan pembelajaran. Cakupan penilaian tengah semester meliput seluruh indikator yang merepresantasikan seluruh KD pada periode tersebut. 
  6. Penilaian Akhir Semester (PAS) adalah kegiatan yang dilakukan  untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester. Cakupan akhir semester meliput seluruh indikator yang merepresantasikan seluruh KD pada periode tersebut. 
  7. Ujian adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik sebagai pengakuan prestasi belajar dan/atau penyelesaian dari suatu satuan pendidikan. 
  8. Penilaian hasil belajar peserta didik pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah meliputi aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan.  
  9. Penilaian sikap merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk...Selengkapnya download filenya disini 

Baca Selengkapnya ....

Download Panduan Penilaian Kurikulum 2013 Terbaru

Posted by Gya Edu 0 comments

Download Panduan Penilaian Kurikulum 2013 Terbaru

Download Panduan Penilaian Kurikulum 2013 Terbaru

Mulai tahun pelajaran 2013/2014, Pemerintah telah memberlakukan kurikulum baru yang disebut dengan Kurikulum 2013. Kurikulum 2013 merupakan kurikulum berbasis kompetensi yang menekankan pembelajaran berbasis aktivitas. Hal ini berimplikasi bahwa penilaian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari proses pembelajaran. 

Penilaian merupakan serangkaian kegiatan yang sistematis dan berkesinambungan untuk memeroleh data dan informasi tentang proses dan hasil belajar peserta didik. Penilaian juga digunakan untuk mengumpulkan data dan informasi tentang kekuatan dan kelemahan dalam proses pembelajaran sehingga dapat dijadikan dasar untuk pengambilan keputusan dan perbaikan proses pembelajaran.
  
Dalam pelaksanaanya, kegiatan penilaian proses (formatif)  dan hasil belajar (sumatif) berdasarkan Kurikulum 2013 pada tingkat SD sebagian pendidik (guru) merasakan penilaian sebagai beban terutama dalam hal melakukan teknik dan prosedur, pengolahan dan pelaporan hasil penilaian. Pendidik mengharapkan penilaian hasil belajar dalam Kurikulum 2013 sederhana dan mudah dilaksanakan. Hal-hal yang  perlu diperhatikan pendidik agar penilaian lebih bermakna dan implementatif dalam merencanakan, melaksanakan, mengolah, melaporkan hasil penilaian, adalah sebagai berikut. 
  1. Penilaian hasil belajar oleh pendidik bertujuan untuk memantau dan mengevaluasi proses, kemajuan belajar, dan perbaikan hasil belajar peserta didik secara berkesinambungan. 
  1. Penilaian menggunakan acuan kriteria, yaitu berarti penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian kompetensi yang ditetapkan.
  1. Sistem penilaian direncanakan sesuai dengan prinsip-prinsip penilaian, sehingga hasil penilaian dapat digunakan untuk:
  • Mengetahui pencapaian Kompetensi Peserta Didik; 
  • Bahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar; dan
  • Memperbaiki proses pembelajaran. 
4. Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut, berupa perbaikan proses pembelajaran, program remedial bagi peserta didik yang pencapaian kompetensi di bawah ketuntasan, dan program pengayaan bagi peserta didik yang telah memenuhi ketuntasan.
5. Sistem penilaian terpadu dimana penilaian oleh pendidik merupakan salah satu komponen yang tak terpisahkan dari proses pembelajaran sehingga harus disesuaikan dengan pengalaman belajar yang ditempuh dalam proses pembelajaran. Misalnya, jika pembelajaran menggunakan pendekatan observasi lapangan, maka dalam penilaian harus ditekankan pada proses, dengan menggunakan instrumen observasi, wawancara, produk, dan penugasan lainnya. Untuk lebih rincinya langsung download aja file lengkapnya di bawah ini
 http://goo.gl/kwZ0BX
 https://goo.gl/e0sQjn

Baca Selengkapnya ....

Kurikulum 2013: Model Pembelajaran (Discovery Learning)

Posted by Gya Edu Sunday, June 19, 2016 0 comments

Kurikulum 2013: Model Pembelajaran (Discovery Learning)






Model Pembelajaran Discovery Learning mengacu kepada teori belajar yang didefinisikan sebagai proses pembelajaran yang siswa untuk mengorganisasi dan membangun konsep berdasar penemuannya sendiri.
Dalam penerapan model pembelajaran Discovery Learning guru berperan sebagai pembimbing dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar secara aktif, sebagaimana pendapat guru harus dapat membimbing dari mengarahkan kegiatan belajar siswa sesuai dengan tujuan. dengan kondisi seperti ini diharapkan proses kegiatan belajar mengajar yang berpusat pada guru (teacher oriented) berubah menjadi berpusat pada siswa (student oriented).

Tujuan Model Pembelajaran Berbasis Penemuan (Discovery Learning)

  • Membantu siswa untuk memperbaiki dan meningkatkan keterampilan-keterampilan dan proses-proses kognitif. Usaha penemuan merupakan kunci dalam proses ini.
  • Pengetahuan yang diperoleh melalui Selengkapnya>>>

Baca Selengkapnya ....

Kurikulum 2013: Model Pembelajaran Berbasis Penemuan (Discovery Learning)

Posted by Gya Edu 0 comments

Kurikulum 2013: Model Pembelajaran Berbasis Penemuan (Discovery Learning)



Model Pembelajaran Discovery Learning mengacu kepada teori belajar yang didefinisikan sebagai proses pembelajaran yang siswa untuk mengorganisasi dan membangun konsep berdasar penemuannya sendiri.
Dalam penerapan model pembelajaran Discovery Learning guru berperan sebagai pembimbing dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar secara aktif, sebagaimana pendapat guru harus dapat membimbing dari mengarahkan kegiatan belajar siswa sesuai dengan tujuan. dengan kondisi seperti ini diharapkan proses kegiatan belajar mengajar yang berpusat pada guru (teacher oriented) berubah menjadi berpusat pada siswa (student oriented).

Tujuan Model Pembelajaran Berbasis Penemuan (Discovery Learning)

  • Membantu siswa untuk memperbaiki dan meningkatkan keterampilan-keterampilan dan proses-proses kognitif. Usaha penemuan merupakan kunci dalam proses ini.
  • Pengetahuan yang diperoleh melalui metode ini sangat pribadi dan ampuh karena menguatkan pengertian, ingatan dan transfer.
  • Menimbulkan rasa senang pada siswa, karena tumbuhnya rasa menyelidiki dan berhasil.
  • Model pembelajaran ini memungkinkan siswa berkembang dengan cepat dan sesuai dengan kecepatannya sendiri.
  • Menyebabkan siswa mengarahkan kegiatan belajarnya sendiri dengan melibatkan akalnya dan motivasi sendiri.
  • Model pembelajaran discovery learning ini dapat membantu siswa memperkuat konsep dirinya, karena memperoleh kepercayaan bekerja sama dengan yang lainnya.
  • Berpusat pada siswa dan guru berperan sama-sama aktif mengeluarkan gagasan-gagasan. Bahkan gurupun dapat bertindak sebagai siswa, dan sebagai peneliti di dalam situasi diskusi.
  • Membantu siswa menghilangkan skeptisme (keragu-raguan) karena mengarah pada kebenaran yang original dan tertentu atau pasti.
  • Siswa akan mengerti konsep dasar dan ide-ide lebih baik.
  • membantu dan mengembangkan ingatan dan transfer kepada situasi proses belajar yang baru.
  • Mendorong siswa berpikir dan bekerja atas inisiatif sendiri.
  • Mendorong siswa berpikir intuisi dan merumuskan hipotesis sendiri.
  • Memberikan keputusan yang bersifat intrisik: situasi proses belajar menjadi lebih teransang;
  • Proses belajar meliputi sesama aspeknya siswa menuju pada pembentukan manusia seutuhnya.
  • Meningkatkan tingkat penghargaan pada siswa.
  • Dapat mengembangkan bakat dan kecakapan individu.

Sintaks Model Pembelajaran Berbasis Penemuan (Discovery Learning)

Fase 1

Pemberian rangsangan (menyediakan fakta awal untuk diamati peserta didik).
Contohnya: guru menyajikan beberapa contoh dan bukan contoh dari suatu konsep, sehingga peserta didik merasa tertarik untuk bertanya lebih jauh. 

Fase 2

Identifikasi masalah (mengklasifikasikan fakta yang diusulkan peserta didik)
Contohnya: guru mendorong peserta didik untuk menanyakan fakta tambahan dan guru meresponnya dengan mengatakan "contoh" atau "bukan contoh", sehingga peserta didik memperoleh lebih banyak contoh dan bukan contoh. 

Fase 3

Menghasilkan dugaan tentang maksud dari fakta yang diberikan
Contohnya: guru mengajak peserta didik untuk merumuskan dugaan mereka tentang konsep yang disiswai dari contoh-contohnya tersebut 

Fase 4

Pengumpulan data
Contohnya: guru membimbing peserta didik dalam mengumpulkan informasi terhadap masalah yang disiswai melalui berbagai cara: membaca sumber, diskusi, dan sebagainya.

Fase 5

Pembuktian (menganalisis fakta dengan mencari polanya)
Contohnya: guru menata contoh-contohnya saja, dan mengajak peserta didik untuk menemukan kesamaan dari contoh-contoh tersebut. 

Fase 6

Memfasilitasi peserta didik untuk berbagi hasil penalaran (dugaannya)
Contohnya: guru mengajak kelompok-kelompok untuk berbagi dugaannya dan mendiskusikan, sehingga diperoleh digaan bersama. 

Fase 7

Mendorong peserta didik untuk menyimpulkan
Contohnya: guru memberikan penegasan tentang maksud dari konsep tersebut. 

Fase 8

Membantu peserta didik untuk lebih mantab dalam memahami pemahamannya
Contohnya: guru memberikan latihan-latihan untuk memantapkan pemahaman peserta didik. 

Baca Selengkapnya ....

Model-Model Pembelajaran Kurikulum 2013

Posted by Gya Edu Saturday, June 18, 2016 0 comments

Model-Model Pembelajaran di Kurikulum 2013

Model-Model Pembelajaran yang Dikembangkan di Kurikulum 2013



Proses pembelajaran di kurikulum 2013 haruslah menyentuh tiga ranah pembelajaran yang meliputi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Dengan proses pembelajaran seperti itu, hasil belajar pun diharapkan dapat melahirkan peserta didik yang produktif, kreatif, inovatif, dan efektif melalui penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang saling terintegrasi. Dalam rangka mengolah pembelajaran agar runtut, maka dikembangkanlah model pembelajaran yang perlu diterapkan di kegiatan inti Selengkapnya>>>

Baca Selengkapnya ....

Model Pembelajaran Kooperatif pada Kurikulum 2013

Posted by Gya Edu Friday, June 17, 2016 0 comments

Model Pembelajaran Kooperatif pada Kurikulum 2013

Model Pembelajaran Kooperatif pada Kurikulum 2013

Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang mengutamakan kerjasama diantara siswa dalam rangka mencapai suatu tujuan pembelajaran

Tujuan pembelajaran kooperatif, yaitu sebagai berikut:

  1. Hasil belajar akademik, yaitu untuk meningkatkan kinerja siswa dalam tugas-tugas akademik. Pembelajaran model ini dianggap unggul dalam membantu kesulitan siswa dalam memahami konsep-konsep yang sulit.
  2. Penerimaan terhadap keragaman, yaitu agar siswa menerima teman-temannya yang mempunyai berbagai macam latar belakang.
  3. Pengembangan keterampilan sosial, yaitu untuk mengembangkan keterampilan sosial siswa diantaranya berbagi tugas, aktif bertanya, menghargai pendapat orang lain, memncing teman untuk bertanya, berani mengungkapkan ide-ide, dan bekerja dalam kelompok.

Ciri-ciri model pembelajaran kooperatif, adalah sebagai berikut:

  • Siswa belajar dalam kelompok secara bersama-sama dalam rangka menuntaskan materi belajarnya.
  • Kelompok bersifat heterogen, yakni terdiri dari anggota siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang, dan rendah.
  • Penghargaan lebih diutamakan pada kerja kelompok atau hasil diskusi kelompok daripada perorangan.

Sintak model pembelajaran kooperatif

Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa
Contoh kegiatan menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa diantaranya: guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, menekankan pentingnya topik, dan memotivasi siswa belajar.
Menyajikan informasi
Contoh kegiatan menyajikan informasi diantaranya: guru menyajikan informasi atau materi kepada siswa dengan metode demontrasi atau melalui bahan bacaan.
Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar
Contoh kegiatan  mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar diantaranya: guru menjelaskan kepada siswa bagaimana membentuk kelompok dan membimbing setiap kelompok agar melakukan tugas masing-masing anggotanya secara efektif dan efisien.
Membimbing kelompok bekerja dan belajar
Contoh kegiatan membimbing kelompok bekerja dan belajar diantaranya: guru membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat siswa mengerjakan tugas.
Evaluasi
Contoh kegiatan evaluasi diantaranya: guru mengevaluasi hasil kerja siswa tentang materi yang telah diisi siswa atau masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya.
Memberikan penghargaan
Contoh kegiatan memberikan penghargaan diantaranya: guru mencari cara untuk menghargai upaya atau hasil belajar individu siswa atau kelompok.
 
 
 

Baca Selengkapnya ....

Penyebab Laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Ditolak

Posted by Gya Edu 0 comments

Penyebab Laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Ditolak



Banyak kemaren teman-teman guru mengeluhkan bahwa usul kenaikan pangkat mereka ditolak. Sebagian besar ditolak dikarenakan ada kesalahan dalam penyusunan laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang mereka buat sebagai salah satu publikasi ilmiah mereka. Aku sendiri memahami kekesalan mereka. Bagaimana mungkin tidak kesal, sudah cape-cape bikin laporan Penilitian Tindakan Kelas (PTK) dengan waktu yang cukup panjang dan memerlukan tenaga baik moril dan materil, tak taunya malah ditolak atau tidak dinilai. Untuk itu sebelum aku mengajukan usul kenaikan pangkat, aku mencoba mencari referensi penyebab laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ditolak dari berbagai sumber. Akhirnya dapat aku simpulkan bahwa penyebab laporan Penilitian Tindakan Kelas (PTK) yang kita buat ditolak, diantaranya adalah sebagai berikut:
  1. Banyak terdapat perubahan-perubahan yang menunjukkan penelitian kita bisa dikatakan tidak asli
  • Diantaranya banyak terdapat bagian-bagian tulisan yang dirubah di sana-sini, bentuk ketikkan yang tidak sama, adanya tempelan nama, terdapat petunjuk adanya lokasi dan subyek yang tidak konsisten, terdapat tanggal pembuatan yang tidak sesuai,dan terdapat data yang tidak konsisten atau tidak akurat;
  • Waktu pelaksanaan kegiatan yang kurang wajar;
  • Adanya kesamaan isi, data dan hal lain yang sangat mencolok dengan laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) orang lain;
  • Tidak adanya lampiran dokumen-dokumen kegiatan yang dapat memberikan bukti bahwa kegiatan itu telah dilaksanakan.
  1. Faktor masalah yang dijadikan rumusan dalam penelitian
  • Masalah yang dikaji terlalu luas;
  • Penelitian tidak langsung berhubungan dengan permasalahan yang berkaitan dengan upaya pengembangan profesi dari guru yang bersangkutan.
  1. Kurangnya pendukung keilmiahan laporan penelitian tersebut
  • Latar belakang masalah tidak jelas, sehingga tidak dapat menunjukkan pentingnya hal yang dibahas dan hubungan permasalahan tersebut dengan upayanya untuk mengembangkan keprofesiannya.
  • Kebenarannya tidak terdukung oleh kebenaran teori, fakta, dan analisisnya;
  • Kesimpulan belum/tidak menjawab permasalahan yang diajukan.
  1. Ketidakkonsistenan laporan PTK
  • Masalah yang dikaji tidak sesuai dengan tugas pokok si penulis;
  • Masalah yang dikaji tidak berkaitan dengan upaya penulis untuk mengembangkan profesinya.

Baca Selengkapnya ....

Model-Model Pembelajaran yang Dikembangkan di Kurikulum 2013

Posted by Gya Edu 0 comments

Model-Model Pembelajaran yang Dikembangkan di Kurikulum 2013

Model-Model Pembelajaran yang Dikembangkan di Kurikulum 2013

Proses pembelajaran di kurikulum 2013 haruslah menyentuh tiga ranah pembelajaran yang meliputi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Dengan proses pembelajaran seperti itu, hasil belajar pun diharapkan dapat melahirkan peserta didik yang produktif, kreatif, inovatif, dan efektif melalui penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang saling terintegrasi. Dalam rangka mengolah pembelajaran agar runtut, maka dikembangkanlah model pembelajaran yang perlu diterapkan di kegiatan inti.

Model pembelajaran merupakan acuan sistematis yang digunakan dalam proses pembelajaran. Ciri-ciri model pembelajaran, yaitu fokus, memiliki sintak, sistem sosial, dan sistem pendukung. Model pembelajaran digunakan oleh guru agar pembelajaran lebih efisien dan efektif. Guru dapat memilih model-model pembelajaran dari berbagai model yang ada. Model pembelajaran yang dipilih hendaknya dapat membuat siswa aktif dan berpikir kritis. Contoh model pembelajaran yang dapat diterapkan dalam pembelajaran tematik terpadu antara lain model pembelajaran kooperatif, model pembelajaran berbasis penemuan, dan model pembelajaran berbasis masalah.

Semua model pembelajaran tersebut terpadu dengan pendekatan saintifik yang merupakan karakter dari kurikulum 2013 itu sendiri. Pendekatan saintifik sangat berperan untuk membuat anak aktif dan berpikir kritis, sehingga model-model pembelajaran di atas akan sangat efektif dan tidak bisa terpisah dengan pendekatan saintifik itu sendiri.

Baca Selengkapnya ....

Pengembangan Diri (PD), Karya Inovatif (KI), dan Publikasi Ilmiah (PI) Guru

Posted by Gya Edu Thursday, June 16, 2016 0 comments

Pengembangan Diri (PD), Karya Inovatif (KI), dan Publikasi Ilmiah (PI) Guru



Pengembangan Diri
Pengembangan diri pada kegiatan Pengembangan Profesi Berkelanjutan (PKB) adalah kegiatan yang dilakukan guru untuk meningkatkan kompetensi dan keprofesiannya. Kegiatan tersebut dilaksanakan melalui pendidikan atau pelatihan (diklat) fungsional dan/atau melalui kegiatan kolektif guru.
Diklat fungsional bagi guru adalah kegiatan guru dalam mengikuti pendidikan atau latihan yang bertujuan untuk meningkatkan keprofesian guru yang bersangkutan dalam kurun waktu tertentu. Contoh kegiatan ini bisa berupa pelatihan, penataran, workshop, kursus, dan lainnya.


Karya Inovatif
Karya inovatif pada kegiatan PKB adalah kegiatan guru:
  • menemukan teknologi tepat guna;
  • menemukan/menciptakan karya seni;
  • membuat/memodifikasi alat pelajaran/alat peraga/alat praktikum,atau
  • mengikuti pengembangan penyusunan soal dan sejenisnya.
Publikasi Ilmiah
Publikasi ilmiah pada kegiatan PKB adalah kegiatan yang dilakukan guru dalam;
  • Presentasi pada forum ilmih;
  • Publikasi hasil penelitian atau gagasan inovatif pada bidang pendidikan formal; dan
  • Publikasi buku teks pelajaran, buku pengayaan dan/atau pedoman guru

Nah, itulah informasi yang dapat saya simpulkan, semoga bermanfaat:D

Baca Selengkapnya ....

Pembelajaran Karya Wisata

Posted by Gya Edu Wednesday, June 15, 2016 0 comments

Pembelajaran Karya Wisata




Pembelajaran karya wisata ialah metode mengajar yang melaksanakan karya wisata dengan tujuan siswa dapat memperoleh pengalaman langsung dari obyek-obyek wisata yang dilihatnya dengan penyelidikan yang dibekukan dengan laporan pengamatan atau laporan kegiatan.

Langkah-Langkah
1.  Persiapan
  • Guru perlu menetapkan tujun pembelajaran dengan jelas,
  • Mempertimbangkan pemilihan teknik,
  • Menghubungi pengelola obyek wisata yang akan dikunjungi untuk merundingkan segala sesuatunya,
  • Membagi-bagi tugas,
  • Membagi siswa ke dalam kelompok,
  • Dan menyiapkan sarana transportasi.

2.  Pelaksanaan Karya Wisata
  • Pemimpin rombongan mengatur segala keperluan dengan dibantu petugas-petugas lainnya,
  • Mematuhi tata tertib yang telah ditentukan bersama,
  • Mengawasi petugas-petugas atau kelompok-kelompok agar bertanggungjawab sesuai dengan tugasnya, dan
  • Memberi petunjuk bagi kelompok yang kesulitan dengan tugas yang didapat.
3.  Akhir Karya Wisata
  • Siswa berdiskusi mengenai segala hal tentang hasil dari karya wisata tersebut,
  • Membuat laporan, dan kesimpulan hasil karya wisata,
  • Menindaklanjuti hasil laporan kelompok/siswa.
Kelebihan Metode Karya Wisata
  1. Karya wisata menerapkan prinsif pengajaran modern yang memanfaatkan lingkungan nyata dalam pembelajaran.
  2. Bahan belajar lebih kontekstual.
  3. Pembelajaran dapat meningkatkan kreativitas anak.
  4. Merangsang rasa ingin tahu siswa
  5. Dapat meningkatkan kemampuan berbahasa atau berkomunikasi siswa.

Kekurangan Metode Karya Wisata
  1. Memerlukan persiapan yang matang atau melibatkan banyak pihak.
  2. Unsur studi dalam karya wisata kadang terabaikan dengan unsur rekreasinya.
  3. Memerlukan pengawasan yang lebih ketat.
  4. Memerlukan biaya yang tidak sedikit.
  5. Memerlukan tanggungjawab guru dan sekolah agar karya wisata berjalan dengan aman dan lancar.

Baca Selengkapnya ....

Terbukti: Tips Mudah Mendapatkan Nilai Angka Kredit Untuk Naik Pangkat

Posted by Gya Edu Tuesday, June 14, 2016 0 comments

Terbukti: Tips Mudah Mendapatkan Nilai Angka Kredit Untuk Naik Pangkat






Terbukti: Tips Mudah Mendapatkan Nilai Angka Kredit Untuk Naik Pangkat.
Banyak cara agar seorang PNS khususnya guru untuk naik pangkat. Walaupun saat ini persyaratan seorang guru untuk naik pangkat semakin sulit saja. Diantara persyaratan seorang guru untuk naik pangkat adalah unsur Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB). Pada unsur PKB ini ada target angka kredit yang harus dipenuhi untuk kenaikan pangkat seorang guru. Sebagai contoh seorang guru dengan pangkat golongan 3B ingin naik pangkat ke golongan pangkat 3C, maka target nilai PKB yang harus diperolehnya dalam rentang penilaian dari 3B ke 3C adalah 4 angka kredit untuk Pengembangan Diri (PD), dan 4 angka kredit untuk Karya Inovatif (KI) atau Publikasi Ilmiah (PI).





Kebanyakan guru kesusahan untuk mendapatkan nilai unsur PKB bidang karya inovatif dan publikasi ilmiah. Hal tersebut dikarenakan persyaratan-persyaratan untuk membuat sebuah karya inovatif cukup sulit dan memerlukan waktu yang tidak singkat, disamping itu prosedur pembuatannya pun cukup susah dan memerlukan keahlian tertentu.
Demikian juga dengan publikasi ilmiah. seorang guru yang mempunyai karya tulis kemudian ingin mempublikasikannya untuk mendapatkan angka kredit terlebih dahulu harus melakukan publikasi seperti, seminar, workshop, menulis jurnal, membuat buku, membuat modul, dll. Itupun terlebih dahulu harus melalui beberepa review yang ketat oleh tim penilai.

Tapi tenang saja, semua jalan pasti ada jalannya. Berikut beberapa tips dari saya untuk mendapatkan nilai PKB dengan mudah.
Untuk mendapatkan nilai Pengembangan Diri (PD)
1.  Mengikuti workshop atau pelatihan-pelatihan.
Jika Anda mengikuti pelatihan atau workshop, jangan sampai Anda tidak membuat surat tugas dari sekolah Anda berasal. Kemudian jangan lupa membuat laporan kegiatan workshop yang Anda ikuti. Dan yang terakhir, pastika Anda mendapatkan sertifikat dari kegiatan workshop yang Anda ikuti tersebut.
2.  Mengikuti kegiatan kolektif guru atau lokakarya
Jika Anda mengikuti kegiatan seperti Kelompok Kerja Guru (KKG), Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), koloqium, seminar, pemateri dll. Pastikan setiap kegiatan yang Anda ikuti tersebut, Anda membuat surat tugasnya serta buat laporan kegiatan yang Anda ikuti tersebut.





Untuk mendapatkan nilai angka kredit 4, Anda hanya memerlukan 4 kali mengikuti kegiatan workshop atau pelatihan dengan waktu 30 JP perkegiatan dengan melampirkan surat tugas, laporan kegiatan, dan sertifikat workshop itu sendiri. Atau Anda juga bisa mengikuti 2 kali workshop dengan waktu lebih dari 80 Jam Pelajaran (JP).

Baca Selengkapnya ....

Panduan Peserta Guru Pembelajar

Posted by Gya Edu Thursday, June 9, 2016 0 comments

Panduan Peserta Guru Pembelajar

Panduan Peserta Guru Pembelajar


Guru memiliki tugas, fungsi, dan peran yang penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Supaya dapat melaksanakan tugas, fungsi dan peran tersebut, guru perlu untuk meningkatkan profesionalismenya secara berkelanjutan. Sebagai langkah mengaktualisasikan guru professional, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengembangkan program kegiatan Guru Pembelajar (GP). Program Guru Pembelajar merupakan kegitan yang penting bagi pengembangan diri guru. Karena jumlah guru yang banyak dan tersebar di seluruh Indonesia, maka dikembangkan sistem Guru Pembelajar secara elektronik dengan memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), yang kemudian disebut Guru Pembelajar Moda Daring (dalam jaringan). Dengan penggunaan moda daring ini, diharapkan semua guru peserta dapat secara aktif dalam mengakses sumber belajar, belajar secara individu sesuai kebutuhan, dan dapat saling berbagi pengetahuan/keterampilan dan pengalaman dengan guru lainnya)....selengkapnya>>>

Baca Selengkapnya ....

Apa itu Guru Pembelajar Moda Daring Penuh 1, 2, dan Kombinasi

Posted by Gya Edu 0 comments

Apa itu Guru Pembelajar Moda Daring Penuh 1, 2, dan Kombinasi


Guru memiliki tugas, fungsi, dan peran yang penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Supaya dapat melaksanakan tugas, fungsi dan peran tersebut, guru perlu untuk meningkatkan profesionalismenya secara berkelanjutan. Sebagai langkah mengaktualisasikan guru professional, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengembangkan program kegiatan Guru Pembelajar (GP). Program Guru Pembelajar merupakan kegitan yang penting bagi pengembangan diri guru. Karena jumlah guru yang banyak dan tersebar di seluruh Indonesia, maka dikembangkan sistem Guru Pembelajar secara elektronik dengan memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), yang kemudian disebut Guru Pembelajar Moda Daring (dalam jaringan). Dengan penggunaan moda daring ini, diharapkan semua guru peserta dapat secara aktif dalam mengakses sumber belajar, belajar secara individu sesuai kebutuhan, dan dapat saling berbagi pengetahuan/keterampilan dan pengalaman dengan guru lainnya).

Guru Pembelajar Moda daring ini terdiri dari 3 (tiga) model yaitu Guru Pembelajar Moda Daring Penuh-Model 1, Guru Pembelajar Moda Daring Penuh-Model 2, dan Guru Pembelajar Moda Daring Kombinasi. GP Moda Daring Penuh-Model 1 hanya melibatkan pengampu dan guru sebagai peserta. Selama proses pembelajaran, peserta dibimbing dan difasilitasi secara daring oleh pengampu. Guru Pembelajar Moda Daring Penuh-Model 2 melibatkan pengampu, mentor, dan peserta. Guru Pembelajar moda daring model ini menggabungkan interaksi antara peserta dengan mentor dan atau pengampu, yang hanya dilakukan secara daring. Sedangkan pada moda kombinasi ini, peserta melakukan interaksi belajar secara daring dan tatap muka. Interaksi belajar secara daring dilakukan secara mandiri dengan memanfaatkan teknologi informasi dan pembelajaran yang telah disiapkan secara elektronik, dan dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja, sedangkan interaksi tatap muka dilaksanakan bersamaan dengan peserta Guru Pembelajar lainnya di pusat belajar (PB) yang telah ditetapkan sesuai dengan SK Penetapan KKG dan difasilitasi oleh seorang mentor.

Download Buku Manual Peserta Guru Pembelajar

Buku manual ini memberikan gambaran rinci tentang teknis penggunaan moda untuk Guru Pembelajar (GP) dengan menggunakan moda daring (dalam jaringan). Buku manual Guru Pembelajar moda daring ini disusun sebagai pegangan bagi peserta, mentor, dan pengampu dalam melaksanakan dan menjamin serta meningkatkan mutu program GP moda daring. Buku manual ini memuat penjelasan secara detail tentang pelaksanaan kegiatan-kegiatan dalam GP moda daring sesuai dengan petunjuk pelaksanaan Guru Pembelajar secara umum.


Baca Selengkapnya ....

Download Materi Pesantren Ramadhan 1 & 2

Posted by Gya Edu Monday, June 6, 2016 0 comments

Download Materi Pesantren Ramadhan 1 & 2



Materi ini berisi dua, 1 materi berisi kurang lebih 30 materi, antara lain:
nama-nama nabi, adab makan, back sound kisah, ceramah adab kepada orang tua, dan banyak lagi...

silahkan langsung download saja pada link di bawah ini
https://goo.gl/YANaEy

Baca Selengkapnya ....

Pengumuman:Tahun 2020 Semua Sekolah Wajib Menerapkan Kurikulum 2013

Posted by Gya Edu 0 comments

Pengumuman: Tahun 2020 Semua Sekolah Wajib Menerapkan Kurikulum 2013

Tahun 2020 Semua Sekolah Wajib Menerapkan Kurikulum 2013



Berdasarkan permendikbud nomor 160 tahun 2014 tentang pemberlakuan kurikulum tahun 2006 (KTSP) dan kurikulum 2013 pasal 4, menyatakan bahwa: Satuan pendidikan dasar dan pendidikan menengah dapat melaksanakan Kurikulum Tahun 2006 paling lama sampai dengan tahun pelajaran 2019/2020. lanjutan


Baca Selengkapnya ....

Tahun 2020 Semua Sekolah Wajib Menerapkan Kurikulum 2013

Posted by Gya Edu Sunday, June 5, 2016 2 comments

Tahun 2020 Semua Sekolah Wajib Menerapkan Kurikulum 2013

Tahun 2020 Semua Sekolah Wajib Menerapkan Kurikulum 2013

Berdasarkan permendikbud nomor 160 tahun 2014 tentang pemberlakuan kurikulum tahun 2006 (KTSP) dan kurikulum 2013 pasal 4, menyatakan bahwa: Satuan pendidikan dasar dan pendidikan menengah dapat melaksanakan Kurikulum Tahun 2006 paling lama sampai dengan tahun pelajaran 2019/2020. 

Ketentuan tersebut memberi kesempatan kepada sekolah-sekolah yang belum siap melaksanakan kurikulum 2013 untuk tetap melaksanakan kurikulum 2006 (KTSP) sambil melakukan persiapan-persiapan, sehingga selambat-lambatnya pada tahun 2020 nanti sekolah tersebut telah siap mengimplementasikan Kurikulum 2013 setelah mencapai kesiapan yang optimal.

Sebagai langkah awal, yang telah dilakukan dalam rangka persiapan Pelaksanaan Kurikulum 2013 adalah melakukan pendidikan dan pelatihan (Diklat) bagi pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah-sekolah serta unsur-unsur lain yang terlibat langsung dalam proses pendidikan.

Sasaran pelatihan Kuriku;um 2013 di sekolah dasar tahun 2016 adalah guru kelas 1, guru kelas IV, guru agama, kepala sekolah, dan pengawas dari sekolah sasaran yang akan mengimplementasikan Kurikulum 2013. Pada tahun 2016 sekolah yang mengimplementasikan Kurikulum 2013 berjumlah 27.845 SD atau 18,75%.

Selain itu, akan ada juga program kegiatan pendampingan untuk para pendidik, kepala satuan pendidikan, dan pengawas. Sasaran pendampingan implementasi Kurikulum 2013 tahun 2016 berjumlah 37.034 SD (25%) dari populasi SD yang terdiri dari 9189 SD sasaran implementasi Kurikulum 2013 tahun 2015 dan sebanyak 27.845 sasaran di tahun 2016 ini.

Pelatihan dan pendampingan bertujuan untuk meningkatkan kompetensi dan penyiapan implementasi Kurikulum 2013. Pelatihan dan pendampingan implementasi Kurikulum 2013 diselenggarakan dengan melibatkan peranserta Direktorat Pembianaan SD, Dinas Pendidikan Provinsi, Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, LPMP, sekolah inti, dan sekolah imbas dengan peran/tugas masing-masing.

Baca Selengkapnya ....

Metode Mengajar: Pasangkan Bagian Tubuhmu

Posted by Gya Edu Friday, June 3, 2016 0 comments

Metode Mengajar: Pasangkan Bagian Tubuhmu


Agar peserta didik dapat mempelajari dan mengingat nama bagian tubuh dalam bahasa inggris dengan lebih mudah dan menyenangkan, maka gurub perlu membuat sebuah permainan bahasa inggris. Sebelumnya, terlebih dahulu peserta didik sudah mendapatkan materi pelajaran bahasa inggris tentang anggota tubuh.

Alat dan Bahan


  1. Kertas manila
  2. Drawing pen (bisa diganti spidol) dan cat air untuk menggambar manusia dan untuk memberi garis.
  3. Keetas lipat berwarna terang.
  4. Isolasi kertas atau bening untuk menempelkan kertas lipat.

Persiapan Guru

  1. Membuat gambar manusia pada selembar kertas manila kemudian menempelkannya di dinding.
  2. Memotong-motong kertas lipat ke dalam ukuran yang lebih kecil.
  3. Menuliskan kosakata anggota tubuh dalam bahasa inggris di kertas lipat.
  4. Sebelum permainan dimulai, guru membahas tentang kosakata bahasa inggris mengenai anggota-anggota tubuh. Selanjutnya peserta didik diberi waktu untuk mengingat kembali pelajaran yang baru saja dibahas.

Permainan

  1. Guru membagi kelas menjadi dua tim dan memilih satu orang peserta didik untuk menjadi pencatat poin.
  2. Guru meminta kedua tim untuk membentuk dua baris memanjang ke belakang.
  3. Selanjutnya, permainan dimulai dengan guru memberikan ketas lipat berisi kosakata bahasa inggris kepada setiap orang yang berdiri di bagian paling depan barisan. Mereka harus berlomba untuk menyebutkan arti kosakata yang tertulis di kertas lipat tersebut dan menempelkannya di gambar anggota tubuh yang tepat.
  4. Tim yang menjawab dengan benar dan menempel potongan kertas paling cepat akan mendapatkan poin. Pemenangnya adalah tim yang paling banyak mendapatkan poin.
Catatan: Buatlah gambar yang jelas, sehingga peserta didik dapat dengan mudah membedakan masing-masing gambar anggota tubuh. Selain itu, siapkan ruang kelas/tempat bermain yang cukup luas untuk menghindari kecelakaan di dalam kelas.

Manfaat yang diambil dari kegiatan ini
Peserta didik dapat belajar bahasa inggris dengan lebih menyenangkan.


Baca Selengkapnya ....

Presentasi Ilmiah Guru

Posted by Gya Edu Thursday, June 2, 2016 0 comments

Presentasi Ilmiah Guru

Presentasi Ilmiah Guru

 Download RPP, Silabus, KKM, Promes, Prota Lengkap

Yang akan naik jabatan dari Guru Madya golongan ruang IV/c ke Guru Utama golongan ruang IV/d, di samping harus  memiliki 5 (lima) angka kredit dari subunsur pengembangan diri dan 14 (empat belas) angka kredit dari subunsur publikasi ilmiah dan/atau karya inovatif, yang bersangkutan diwajibkan melakukan presentasi ilmiah. Presentasi ilmiah dilakukan secara lisan dan terbuka dihadapan Tim Penilai Tingkat Pusat, akademisi dan pejabat setempat. Waktu dan tempat pelaksanaan presentasi akan ditetapkan oleh tim penilai, disesuaikan dengan jumlah guru dan lokasi guru yang akan melaksanakan presentasi. Penyelenggaraan kegiatan presentasi dilakukan oleh LPMP setempat.  Guru yang akan melakukan presentasi diwajibkan membuat makalah yang menjelaskan secara ringkas dan lengkap semua kegiatan PKB yang telah dilakukan. Makalah tersebut harus menjelaskan tentang:  1. Uraian rinci dari  setiap macam kegiatan pengembangan diri yang telah dilakukan, meliputi: a) nama kegiatan pengembangan diri; b) waktu dan tempat kegiatan; c) tujuan kegiatan; d) berapa lama kegiatan dilaksanakan; e) nama penyelenggara kegiatan; f) hasil yang diperoleh guru yang bersangkutan; dan g) tindak lanjut yang telah dilakukan dari hasil pengembangan diri.
Download Media Pembelajaran Interaktif dan Aplikasi Pendidikan
2. Uraian rinci dari  setiap macam publikasi dan/atau karya inovatif yang telah dilakukan, meliputi: a) macam publikasi dan/atau karya inovasi; dan  b) abstrak atau ringkasan penjelasan hasil publikasi dan/atau karya inovatif.

Di samping makalah di atas, guru yang bersangkutan wajib menyiapkan tayangan (misalnya dalam bentuk ”power point”) yang akan disajikan pada presentasi dengan durasi sekitar 30 menit dilanjutkan dengan adanya diskusi terkait dengan materi paparan. Hasil presentasi yang ditetapkan oleh tim penilai, merupakan bagian  persyaratan wajib untuk kenaikan jabatan dari Guru Madya golongan ruang IV/c ke Guru Utama golongan ruang IV/d. D. Besaran Angka Kredit untuk Karya yang dilakukan Secara Bersama Karya yang dihasilkan secara bersama, dilaksanakan maksimum oleh 4 (empat) orang guru, yang terdiri dari penulis utama dan penulis pembantu. Jumlah penulis pembantu paling banyak 3 (tiga) orang.  Bila jumlah penulis  pembantu lebih dari 3 (tiga) orang, maka penulis pembantu nomor urut ke empat dan seterusnya tidak dapat memperoleh  angka kredit.

Baca Selengkapnya ....

Metode Mengajar: Mewarnai Gambar dengan Sedotan

Posted by Gya Edu Wednesday, June 1, 2016 1 comments

Metode Mengajar: Mewarnai Gambar dengan
metode mengajar: mewarnai gambar dengan sedotan
Sedotan

Langkah-langkah metode mengajar: mewarnai gambar dengan sedotan:

Alat dan Bahan
  • sedotan bekas pakai
  • lem serba guna
  • gunting
  • pola gambar
  1. Peserta didik mencuci bersih sedotan bekas pakai yang telah dikumpulkan.
  2. Pendidik mengajak peserta didik untuk membuat pola gambar. Pola gambar dapat berupa pola bangun datar, rumah, sekolah, mobil, dan lain-lain. Kemudian batasi garis lengkung pada pola gambar untuk mempermudah peserta didik dalam menempelkan sedotan.
  3. Pendidik mengajak peserta didik untuk mengukur sedotan yang akan ditempelkan pada pola gambar, lalu menggunting sedotan sesuai dengan ukuran pola gambar.
  4. Potongan sedotan ditempelkan pada pola gambar yang telah dibubuhi lem sebelumnya. Agar hasil pewarnaan gambar maksimal, selaraskan arah dan warna sedotan secara teratur. Sisi-sisi sedotan yang masih berlebihan pada gambar dapat digunting, sehingga hasilnya lebih rapi.
Manfaat dari kegiatan
Mewarnai gambar dengan sedotan akan menumbuhkan karakter peduli lingkungan, percaya diri, daya juang, dan keteguhan hati pada peserta didik. Metode ini juga melatih ketepatan pengukuran dengan menyesuaikan panjang sedotan pada gambar yang akan diwarnai.

Baca Selengkapnya ....

Apa Itu Strategi Mengajar

Posted by Gya Edu 0 comments

Apa Itu Strategi Mengajar


Strategi mengajar secara umum dapat didefinisikan sebagai suatu garis besar haluan bertindak untuk mencapai sasaran mengajar yang telah ditetapkan. Newman dan Logan, dalam bukunya yang berjudul Strategy Policy and Central Management (1971:8), menyebutkan bahwa strategi dasar dari setiap usaha akan mencakup empat hal, yaitu



  1. Mengidentifikasi dan menetapkan spesifikasi serta kualifikasi hasil seperti apa yang harus dicapai dan menjadi sasaran usaha itu, yang sesuai dengan aspirasi dan selera masyarakat.
  2. Mempertimbangkan dan memilih jalan pendekatan utama yang dipandang paling efektif untuk mencapai sasaran tersebut.
  3. Mempertimbangkan dan menetapkan langkah apa saja yang akan ditempuh untuk mencapai sasaran tersebut.
  4. Mempertimbangkan dan menetapkan kriteria serta patokan ukuran yang harus dipergunakan untuk mengukur dan menilai taraf keberhasilan usaha tersebut.


Berkenaan dengan itu guru sebagai pelaku pengajaran harus mampu mempertimbangkan keempat hal tersebut, sehingga dia akan dapat menyampaikan materi pembelajaran sesuai dengan target yang telah ditentukan secara efektif dan efisien.


Guru harus mampu mendesain dan memperaktikkan  sebuah strategi pembelajaran yang menyenangkan, sehingga siswa senang belajar. Jika siswa senang belajar, daya serap mereka pun akan meningkat dan suasana pembelajaran juga akan kondusip.



Demikian postingan tentang strategi mengajar. Semoga bermanfaat.

Baca Selengkapnya ....
credit for cara membuat email - Copyright of Informasi Pendidikan Nasional.